Cerita Dari BLK


Hallo, mau sedikit cerita nih tentang bulan Ramadhan tahun lalu yang disibukan dengan jualan camlian buka puasa. Jadi, sekitar satu bulan sebelum Ramadhan iseng saya datang ke BLK Cangkrep Lor untuk mengisi kegiatan sebelum aktif kuliah. Tahu BLK, kan? Singkatan dari Balai Latihan Kerja, yang jelas isinya orang-orang yang belajar dan dilatih di sebuah bidang kerja yang diminati. Yap, DIMINATI. Lalu apa jadinya kalau bidang kerja itu tidak diminati sama murid BLK-nya? Nah, itu dia yang terjadi di saya.

Berhubung waktu itu saya datang hampir di akhir masa pendaftaran (apa malah udah tutup ya waktu itu, lupa -_- ) akhirnya saya tidak dapat kelas yang saya minati yaitu kelas komputer, dan parahnya saya dioper ke kalas prosesing.

"Kelas komputer sudah penuh mas,  yang kuotanya masih ada itu kelas prosesing, tapi di kelas prosesing ada cowoknya juga kok mas." 

Loh.. Loh.. Prosesing? Ada cowoknya? Sumpah waktu itu saya benar-benar nggak ngerti tentang kelas prosesing (nggak pernah dengar sebelumnya). Dan ditambah dengan embel-embel "ada cowoknya" yang kesanya semacam kelas ini bukan kelas untuk cowok.

"Lha, kelas prosesing itu nanti saya diajari apa to,Pak?" 

"Gini mas, jadi kelas ini kelas masak, tapi bukan semacam masak sayur kangkung atau bikin rendang, tapi khusus untuk buat semacam kue bolu, kue kering, minuman dan lain-lain"

Oke, intinya kelas ini kelas masak memasak, dan jelas bakal banyak ceweknya (atau malah jangan-jagan nanti mayoritas cewek). Dengan embel-embel "tapi ada cowoknya juga kok" macamnya bapak-bapak ini menaruh harapan kepada saya supaya masuk ke kelas ini. Ya, semacam target pemenuhan kuota gitu mungkin ya.

Kalau dipikir sebenarnya tidak ada rugiya masuk kelas di BLK. Program pelatihanya 100% gratis, dapet kaos, sertipikat pelatihan, snack siang selama masa pelatihan dan uang saku. Yasudah, ambil uang saku ilmunya saja, siapa tahu nanti berguna. Akhirnya saya benar bergabung di kelas prosesing, dan ini dia suasana kelasnya.
Dari yang rambut panjang: Budy, Rahmat, Najib Miftah


Roti manis ala chef Najib

Kalau ada bahan sisa pasti dibuat experimen, kali ini mie telor :D

Yang pakai jam itu saya (kaga penting yah -_-)

Yang kaga ngadep kamera itu Pakde, ini edisi bolu panggang


Kalau saya pikir kelas ini benar-benar euforia banget, kocak dan rameeeeee abis. Dan berkat kelas inilah saya jadi tahu cara membuat berbagai macam kue (yang mana sebagai seorang cowok pengetahuan semacam ini tergolong luar biasa), di kelas inilah saya tahu kalau ternyata terigu Segitiga B*ru dan terigu Cakra Kemb*r akan menghasilkan kue yang berbeda tekstur walau sama-saam terigu, saya jadi tahu kapan saya harus pakai BlueB*nd dan kapan pakai ForV*ta, jadi tahu kalau coklat itu ada yang dari biji kakao ada yang dari gula. Di sini juga saya jadi tahu apa itu maizena, pengemulsi, dan sokade. Dan yang paling membuat geleng kepala adalah ternyata butter dan margarine itu beda (karena di rumah saya sering menyebut itu sama saja). NB: Setiap pulang kami bawa itu hasil kerja kami ke rumah bersama snack siangnya. Disaat kelas lain kelaperan, kelas prosesing malah banjir makanan :D Satu lagi, selama sebulan ikut kelas prosesing saya jadi nggak doyan jajanan warung. Why? Ternyata di BLK kami membuat semuanya dengan dasar quality-oriented yang jelas beda dengan jajanan warung yang profit-oriented.


Well, pernah dengar sebuah quote berbunyi begini: "Some mistake may lead you in a right place"? Dan ternyata itu benar. Saya pikir beruntung saya masuk kelas prosesing. Selain dapat uang saku ilmu yang luar biasa, saya juga sadar kalau ilmu ini paling aplicable diantara semua kelas yang ada di BLK (NB: di BLK ada kelas otomotif, furniture, komputer, manajemen, las, mesin industri dan jahit). Bayangkan, saya belajar siang ini, malamnya bisa saya praktekan di rumah (ya karena alat-alatnya juga sudah ada di rumah, koleksi nyokap :D ) Yang tadinya lesu ambil kelas ini sekarang jadi excited bukan main. Dan saking excitednya saya berhasil jadi murid terbaik di kelas, dan dinobatkan pertama dalam sejarah BLK ini bahwa murid terbaik kelas prosesing adalah cowok! #halah #lebay

Well, karena ilmu dari kelas prosesing memang benar-benar aplicable akhirnya Bulan Ramadhan tahun lalu saya punya kesibukan baru sebagai pembuat camilan buka puasa dan di jual di warung-warung dan extended sampai saya jualan sehabis Ramadhan saking excitednya. Dan untuk pertama kalinya seorang Hery Miswan berwirausaha dan keluar dari jerat lingkar ballpen-kertas-komputer. Sayang sekali, Ramadhan tahun ini saya pause karena jerat kesibukan lingkar ballpen-kertas-komputer, saya jadi guru les sambil kuliah. Besar harapan saya bisa kembali terjun ke dunia terigu-panggangan-mixer lagi sehabis lebaran ini dan jualan lagi nitip di kantin-kantin sekolah. Doa ya guys :D

This article is dedicted to: Nyi Roro, semoga udah punya momongan. Rahmat, sukses ya SM3T-nya. Najib, tengkiyu pasah keripik pisangnya udah ta ambil di pos satpam. Pakde, pisau gergajinya buat kamu aja pakde. Boedy, cepet nikah ya bro :P dan semua murid Kelas Prosesing BLK 2013 yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu, I missed you all :'D

Comments

Popular Posts