Mengapa Belajar Bahasa Inggris Terasa Sangat Sulit Untuk Saya?


Sebagai orang yang sadar akan perkembangan zaman tentunya paham bahwa Bahasa Inggris adalah salah satu hal yang penting sebagai bekal menghadapai proses globalisasi yang tidak bisa dibendung. Namun demikian, banyak diantara kita yang akhirnya harus pasrah dengan kemampuan yang pas-pasan lantaran kesulitan mempelajari bahasa yang konon menjadi bahasa internasional ini. Mengapa demikian?

Sebagai orang Indonesia, sebenarnya ada beberapa faktor yang membuat Bahasa Inggris terasa sangat sulit untuk dipelajari,


Perbedaan penggunaan Bahasa Inggris di Indonesia dan Malaysia

Pertama, English is not familiar in Indonesia. Bagi Indonesia Bahasa Inggris adalah bahasa asing, bandingkan dengan Malaysia, contohnya, dimana Bahasa Inggris adalah bahasa kedua (1st language adalah Bahasa Melayu, 2nd language adalah Bahasa Inggris), orang Malaysia menggunakan Bahasa Inggris sudah seperti kalau kita menggunakan Bahasa Indonesia. Indonesia menempatkan Bahasa Inggris sebagai bahasa asing (1st language adalah bahasa daerah masing-masing, Jawa, Sunda, Batak dsb., 2nd language adalah Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris sebagai foreign language), jadi orang Indonesia kalau berkomunikasi dengan orang yang tidak paham bahasa daerah masing-masing lawan komunikasi maka akan memakai Bahasa Indonesia, contohnya kalau orang Jawa bertemu dengan orang Sunda maka akan pakai 2nd language yaitu Bahasa Indonesia, selesai. Bahasa Inggrisnya? Nah itu dia, Bahasa Inggris hampir nggak pernah disentuh sama sekali.

Perbedaan struktur kalimat

Kedua, different sentence structure. Perbedaan struktur kalimat, dimana posisi yang diterangkan dan yang menerangkan berbeda antara Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Contoh: mesin cuci = washing machine, bukan machine washing., ayam goreng = fried chicken bukan chicken fried. Perbedaan itu terjadi di semua kalimat yang menyulitkan orang Indonesia untuk beradaptasi dengan struktur kalimat terbalik seperti itu.


Ketiga, problem in learning system. Sitem pendidikan Bahasa Inggris yang bermasalah. Di Indonesia, anak-anak SD yang mendapat pelajaran Bahasa Inggris akan langsung mendapat pelajaran vocabulary (kosa kata), SMP mereka akan medapat grammar (tata bahasa), SMA mereka akan mendapat advanced grammar (tata bahasa tingkat lanjut). Nah di saat mereka belum tahu menahu tentang Bahasa Inggris, belum mengenal karakteristiknya mereka harus sudah mempelajari grammar, mereka tidak tahu cara pakainya dan tidak bisa melakukan self correction karena sama sekali belum pernah dengar. Hasilnya, mungkin udah 6 tahun belajar Bahasa Inggris (asumsi SMP 3 tahun, SMA 3 tahun) tapi tetap saja tidak bisa fasih Bahasa Inggris. Bandingkan dengan cara seorang bayi belajar, sama-sama tidak punya skill dalam berbahasa namun dalam 3 tahun sudah bisa bicara dengan bahasa ibu dengan lancar dan bisa dimengerti.

Bedanya apa? Ini dia, saya kasih ilustrasinya juga ya.
Cara bayi belajar bahasa

Kalau bayi belajar, dia akan mendapatkan "pelajaran" dari listening sebagai basic knowledge kemudian akan masuk dalam tahapan "imitating" atau meniru dan langsung ngomong. Sementara kita kalau di sekolah akan langsung mendapatkan pelajaran kosa kata atau grammar tanpa tahu basic knowledgenya dahulu dan itu akan sangat menyulitkan bag kita, pelajaran speaking dan listening ditempatkan belakangan padahal seharusnya itu adalah tahapan awal.



Comments

Popular Posts