Ketika Hidup Terasa Kacau.

Ketika Hidup Terasa Kacau.

Sometimes, you need to step outside, get some air and remind yourself of WHO YOU ARE and WHO YOU WANT TO BE.

- random quote.


Pernahkah kita merasa hidup kita kacau? Pernah kita merasa seperti salah langkah? Pernahkah kita merasa seperti terpaksa menjalani kehidupan ini? Jika ya, maka ada baiknya kita mulai bertanya kepada diri kita sendiri tentang siapa kita dan ingin menjadi apa kita.

Cerita ini saya tulis atas pengalaman pribadi saya. Saya pernah menjadi seorang pegawai, anggaplah begitu. Bagaimana bisa saya tidak disebut pegawai karena saya bekerja di sebuah kantor dengan ruangan tertutup dan ber-AC, duduk di depan meja, menatap komputer dan berhadapan dengan berkas-berkas. Saya juga wajib mematuhi jam kerja dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Tapi tahukah bahwa sebenarnya menjadi pegawai kantoran seperti itu bukanlah cita-cita dan impian saya. Saya tak terlalu suka “dikurung” dalam ruangan tertutup dan berinteraksi dengan orang yang itu-itu saja.

Suka duka menjadi pekerja kantoran.
Pagi-pagi jam 8 pagi sudah harus stand by di kantor, kebayang betapa sibuknya kegiatan di pagi hari. Sampai di kantor harus stay selama 8 jam dengan pekerjaan yang sama, itu-itu saja. Jam 5 sore barus bisa pulang, itupun kalau nggak ada lembur. Kalau ada bisa lebih malam lagi pulangnya. Selepas magrib badan udah capek, nonton tv bentar dan tidur. Besoknya bangun lagi san begitu lagi terus menerus 5 hari seminggu Senin hingga Jumat. Jika weekend, kalau beruntung nggak ada piket bisa istirahat, nyuci ini itu, bersih-bersih kamar dan sebagainya. Baru Minggu bisa benar-benar terbebas dari pekerjaan dan paling dihabiskan tidur seharian karena capek. Apa enaknya coba? Enak sih, kata orang-orang, tapi kalau untuk yang menjalani sendiri malah tersiksa. Bener kata orang, Urip iku sawang sinawang [hidup itu pandang memandang], orang lain memandang hidup kita enak, tapi kita memandang kehidupan orang lain lebih enak.

Suatu kali saya merasakan sangat jenuh dengan pekerjaan saya itu bahkan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun! Sebenarnya bukan jenuh juga, karena memang dari awalnya udah nggak ada passion di situ. Kalau ditanya saya mau jadi apa, jujur saya akan jawab saya mau jadi freelencer. Apa tuh freelencer? Freelencer itu adalah pekerjaan yang bebas, job by project. Bebas dalam artian bebas secara waktu dan ruang. Contoh gampangnya nih kayak Dewi ‘Dee’ Lestari yang seorang penulis novel itu. Kerjanya bebas, mau kerja di rumah, di cafe, di dalam bus, di rumah mertua, bebas. Bebas waktunya kapan, pagi, siang, malem, tengah melem, mau sambil tiduran, sambil olahraga, boleh-boleh aja. Mau nulis pake laptop, hape, dicatet di kertas, terserah. Yang penting nanti novel jadi, bagus, dikirim ke penerbit, diterbitin dan dapet uang deh. Tapi jujur ya kalau saya mau jadi freelencer juga belum siap-siap amat, mungkin next time lah. Kalau dalam waktu dekat ini saya mau jadi guru. Ya, guru. Why? Karena guru itu kalau menurut saya kerjaannya nggak basi. Nggak monoton. Bayangin deh, kita kerja ngajar ilmu pengetahuan ke anak-anak yang tiap tahunnya selalu baru. Bertemu dengan wajah-wajah baru. Metode-metode pengajaran yang baru. Pulang juga nggak jam 5 sore, paling jam 2 udah bisa pulang, bisa aktifitas yang lain lagi. Ikut jadi pembina ekskul, seminar sana-sini, ngasuh perlombaan, dll., pokoknya berwarna deh. Bandingin dengan kerja di kantor yang monoton.

Pada akhirnya saking udah ngga bisa lagi kerja di situ, saya benar-benar mengajukan resign. And do you know what? Semua orang shock! Termasuk boss saya. Saya yang pendiam tiba-tiba resign. Tapi itulah saya, kalau udah ada kemauan di hati, ngga bisa dibendung. Dan singkat cerita saya pun keluar dari kantor itu.

Dan setelah saya keluar dari tuh kantor saya jadi pengangguran? Oh enggak, enggak sama sekali. Setelah keluar saya benar-benar bisa start untuk mengejar cita-cita saya, GURU. Dan lagi saya juga bisa mulai bebas menuangkan ide-ide dalam pikiran saya dalam blog sederhana ini setelah selama saya bekerja di kantor blog ini terlantar. Saya ikut beberapa lomba penulisan, kontes blog dan menulis novel pertamaku untuk sebuah penerbit. Doakan saya ya :)

Sambil berusaha agar diterima di universitas tujuanku nanti saya bisa kembali menemukan jiwa kehiudpan yang hilang sewaktu saya bekerja di kantor itu. Dan tahukah anda, saya sekarang gemuk lagi! Weew.. sekian dulu deh, ngantuk saya.. See you!

Comments

  1. Salut, mungkin ini tulisan dh lama dipublish, tp isi dan pnglmanny sngat brhrga...thnx kwan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts